Tuesday, March 25, 2008

Olahraga Meningkatkan Kemampuan Otak

Olahraga ternyata tidak hanya membuat badan kita lebih sehat, tapi juga otak lebih cemerlang. Penelitian-penelitian oleh Society for Neuroscience (Persatuan Ilmu Syaraf) menunjukkan orang-orang yang melakukan joging rutin mampu belajar dan mengingat lebih efektif daripada mereka yang tidak joging.

Fernando Gomez-Pinilla dan kelompoknya dari Universitas California, Los Angeles, menunjukkan bahwa tikus percobaan yang diberi makanan berkadar lemah dan gula yang tinggi mengalami penurunan zat kimia otak brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF berfungsi membantu neuron otak untuk mentransfer informasi dari ingatan sementara ke ingatan permanen. Tikus dengan kadar BDNF rendah kesulitan untuk mengingat jalan labirin dibanding tikus normal.

Selain itu Fernando juga menemukan bahwa kadar BDNF yang kurang bisa dikembalikan dengan olah raga. Pada tikus, olahraga selama dua bulan mampu mengembalikan kadar BDNF ke tingkat normal.

Dr Kisou Kubota, peneliti dari Universitas Nihon Fukushi, Nagoya, Jepang menguatkan pendapat ini. Mereka membuktikan bahwa orang-orang yang melakukan joging memiliki kemampuan yang lebih baik daripada mereka yang tidak joging dalam hal belajar dan daya ingat. Belajar dan daya ingat adalah kerja dari prefrontal cortex atau otak depan yang juga mengurusi hal-hal psikologi kompleks lainnya seperti membuat keputusan, berpikir, dan perencanaan.

Penelitian ini melibatkan dua kelompok, dimana kedua kelompok sama-sama tidak joging dan
sama-sama menunjukkan hasil rata-rata 65 persen benar dalam menjawab soal.
Setelah enam minggu, kemampuan kelompok yang joging secara rutin meningkat.
Mereka berhasil menjawab secara benar 80 persen soal. Setelah 12 minggu,
kelompok yang joging secara rutin meningkat prestasinya menjadi 95 persen benar. Sebaliknya,
kelompok yang tidak joging hanya 70 persen benar. Namun, prestasi itu bisa kembali turun setelah tak berolahraga. Setelah enam minggu berhenti joging, kemampuan kelompok yang tadinya joging menjadi kembali sama dengan kelompok tidak joging.

Penelitian di Universitas Rudgers, New Brunswick, mendapatkan bahwa jalan kaki 30 menit memberikan hasil yang sama dengan jalan kaki pada waktu lebih lama. Hasil pengamatan Dr Rui Tao pada tikus yang berolahraga dengan treadmill atau roda putaran menunjukkan peningkatan kadar serotonin-zat yang mengontrol suasana hati dan antidepresi-sama saja pada tikus yang berolah raga 90 menit dengan yang 30 menit.

Jadi, kalau Anda ingin meningkatkan kinerja dan kemampuan belajar, tidak usah repot-repot. Cukup sempatkan waktu untuk jalan kaki keliling kompleks rumah selama 30 menit, setidaknya tiga kali seminggu.

0 comments:

About Me


ShoutMix chat widget
free counters